Tanjungpinang – Kepala Bidang Riset dan Inovasi Daerah Bappeda Kepri, Raymond Rayendra Elven, S.Si, M.A., M.S.E memimpin Rapat Pendahuluan terkait Pengukuran Indeks Daya Saing Daerah (IDSD), Senin (12/2) di Ruang Rapat Lt 3 Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kepulauan Riau.
Tanjungpinang – Kepala Bidang Riset dan Inovasi Daerah Bappeda Kepri, Raymond Rayendra Elven, S.Si, M.A., M.S.E memimpin Rapat Pendahuluan terkait Pengukuran Indeks Daya Saing Daerah (IDSD), Senin (12/2) di Ruang Rapat Lt 3 Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kepulauan Riau.
Sebagaimana diketahui IDSD merupakan instrumen pengukuran daya saing pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
IDSD 2022 selaras dengan kerangka pengukuran Global Competitiveness Index (GCI) 2019 dari World Economic Forum (WEF), yang disesuaikan dengan konteks daerah di Indonesia.
Provinsi Kepulauan Riau memiliki skor IDSD 3,36; di atas skor nasional 3,26.
Tujuan IDSD adalah Memperoleh sebuah ukuran daya saing daerah yang komprehensif yang merefleksikan tingkat produktivitas daerah.
Sedangkan Manfaat IDSD diantaranya yaitu:
- Menilai keberhasilan suatu daerah untuk mewujudkan daya saingnya yang juga mendukung daya saing nasional.
- Melakukan riset bagi pengampu kepentingan (kementerian/lembaga, pemerintah daerah, akademisi, LSM, dunia usaha, lembaga internasional, masyarakat, dan lainnya).
- Menjadi rujukan bagi berbagai pihak yang akan melakukan perhitungan indeks daya saing global di Indonesia.
Meningkatkan pemantauan dan pembinaan BRIN kepada BRIDA. - Meningkatkan strategi investasi dan pengembangan usaha bagi pelaku usaha.
Rapat tersebut dihadiri oleh OPD se-Provinsi Kepri, Pejabat Fungsional dan staf Bappeda Kepri.