KEGIATAN MENYAMBUT HARI PERS NASIONAL 2015 DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Hari Pers Nasional (HPN) 2015 jatuh pada tanggal 9 Februari 2015, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1985 tentang Hari Pers Nasional. HPN 2015 ini mengusung tema besar yaitu “Pers dari Rakyat untuk Rakyat” : “ Pers Sehat, Bangsa Hebat”.
Penyelenggaraan HPN 2015 adalah semua pemangku kepentingan pers antara lain Dewan Pers, Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Serikat Grafika Pers (SGP), Serikat Penerbit Suratkabar (SPS), Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATSI), Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATLI), Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) yang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kepualuan Riau.
Rangkaian acara HPN 2015 diadakan di Kota Batam dan Tanjungpinang, dimulai sejak 1 Februari 2015 dengan Gerak Jalan Sehat napak tilas perjalanan Raja Ali Kelana, yang melibatkan ribuan peseta dan masyarakat setempat. Sebanyak 26 buku karya wartawan Indonesia dari berbagai daerah juga diluncurkan pada puncak acara HPN 2015, dengan ditandai penyerahan sejumlah buku tersebut kepada Wakil Presiden. Buku-buku tersebut antara lain berjudul (1)”Di Laut Kita Jaya: Bunga Rampai Sumbangan Pemikiran Kemaritiman Media Massa”, Karya Nurcholis MA Busyairi, (2) “Tol laut Dari Natuna Ke Papua”, karya Saibansyah Dardani, (3) “Jokowi: Revolusi Mental Mewujudkan Indonesia Baru?”, karya Usman Yatim. Program penulisan dan penerbitan buku karya wartawan dalam peringatan HPN pada setiap tahunnya ini dimaksudkan untuk mendorong para wartawan Indonesia melahirkan karya tulisan kreatif di luar karya jurnalistik. Wartawan sebagai bagian dari kelompok intelektual ditantang untuk melahirkan buku. Hal ini didorong oleh kenyataan bahwa informasi sehari-hari dalam menjalankan tugas sebagai wartawan pada umumnya hanya sebagian kecil yang dapat dimuat di media massa tempat mereka bekerja, sehingga informasi, ilmu, maupun pengalaman yang tidak termuat di media namun dipandang bermanfaat bagi publik dapat dikembangkan menjadi buku.
Rangkaian acara HPN 2015 lainnya antara lain Pelatihan Jurnalisme Maritim di Kampus Universitas M,aritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang. Pameran Peradaban Pers, Bedah Buku “Menyongsong Kepemimpinan Nasional Pro rakyat”, Pertemuan Forum Pemimpin Redaksi ASEAN, Kongres SPS, maupun Konvensi Media Massa. Konvensi Media Massa pada HPN 2015 ini mengambil beberapa tema penting, seperti (1) Peluang dan Tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, (2) Memperkuat Ekonomi Maritim Nusantara, (3) Pers Sehat Adalah Media Yang Kompetitif dan Bertanggungjawab, (4) Kejayaan Indonesia di Tangan Generasi Penerus. Pada HPN 2015 juga digelar acara Konvensi Bahasa dan Budaya bertempat di Gedung daerah Tanjungpinang dengan tajuk Deklarasi Penyengat bertema “Menjadikan Penyengat Sebagai Situs Warisan Dunia”. Kemudian tanggal 5 Februari 2015 dibuka Pameran Pers di Mall Kepri Batam, bersamaan dengan Bakti Sosial berupa pemeriksaan kesehatan gratis. Sementara di Tanjungpinang diadakan Pameran Pembangunan. Selain itu ada Media Literasi pada tanggal 6 Februari 2015 dan Kovensi Media pada tanggal 7 Februari 2015 dengan topic berkait dengan Kemaritiman, Pers, dan Persiapan Menyambambut Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Pameran Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015 diresmikan oleh Gubernur Kepri H. Muhammad Sani di Lapangan Pamedan, Tanjungpinang yang berlangsung selama 5 hari dari tanggal 5 Februari sampai dengan tanggal 9 Februari 2015. Pada kesempatan itu juga, Gubernur meresmikan 10 proyek strategis yang dibangun oleh Pemprov Kepri di Kabupaten/ Kota yang ada di Provinsi Kepri. Gubernur menyampaikan selama masa kepemimpinannya, ada beberapa keberhasilan yang sudah dicapai karena selama ini pemerintah memfokuskan pada layanan dasar, dan ini sudah berjalan dengan baik walaupun ada beberapa kendala seperti masalah kewenangan, karena tidak semua kewenangan pembangunan bias dilakukan di Provinsi. Untuk kepentingan masyarakat, pihaknya selalu berupaya untuk memenuhi apa yang menjadi ekspektasi masyarakat seperti Rumah Sakit dan kelancaran transportasi laut. Rencana pembangunan konnektiviti hampir semua kegiatan bisa terpenuhi dan sudah berjalan, terutama Pelabuhan Daik, Subi, Serasan, Jemaja dan Sedanau. Pada tahun ini juga, tol laut akan diselesaikan Menteri Perhubungan dan dua lapangan terbang di Letung dan Dabo Singkep.
Dalam bidang infrastruktur, masalah listrik dan air adalah tekad yang akan dituntaskan, karena keduanya merupakan kebutuhan dasar yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat. Terkait masalah listrik dalam pandangannya sudah bisa terjawab sebelum masa jabatan Gubernur berakhir. Apalagi pelaksanaan interkoneksi Batam Bintan sudah ditarik kabel bawah laut meskipun belum bisa terselesaikan sepenuhnya. Dengan teralirnya sistem interkoneksi nanti, tentunya masalah pemadaman bergilir akan teratasi. Masalah air minum juga sudah bisa teratasi jika waduk Kawal berhasil dibangun. Selanjutnya adalah masalah pengentasan kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau. Selama 4 tahun ini, pemerintah sudah berusaha keras sehingga tingkat kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau dari waktu ke waktu terus menurun jumlahnya. Sampai akhir jabatan ini, pihaknya bertekad untuk merampungkan 20 ribu unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). (rep:skr)